Sabtu, 09 April 2011

WE ARE LOVE ALLAH

Ket.: Iseng-iseng bikin video dari kumpulan foto-foto diriku.

KADO TERINDAH

ALLAH SWT. berfirman yang artinya :
"wahai orang-orang yang beriman jauhilah dari perbuatan buruksangka."
Karena "buruksangka" dapat menimbulkan sifat iri, hasud dan dengki, dan penyakit hati lainnya.

Ini adalah sebuah cerita dari negeri Jiran Malaysia.
Seorang ayah dengan anak laki-laki satu-satunya, ayahnya kaya raya. Dia membina anaknya dalam hidup yang sangat sederhana.
Pada suatu saat anak berkata," ayah, selama ini saya tidak banyak meminta apa-apa pada ayah. Andai kata nilai ujian saya bagus di atas rata-rata, tolong belikan saya mobil yang paling bagus di negara ini."

Akhirnya, anak itu belajar dengan rajin, dia meninggalkna teman-temannya dan dia meninggalkan segalanya. Alhasil nilai ujiannyapun benar-benar bagus dan di atas rata-rata. Sepulang sekolah si anak pun menagih janji pada ayahnya.
" Ayah, mana hadiah yang kau janjikan?"
Si ayah pun menjawab," ayah taruh di atas meja."
Si anak pun gembira, ia mengira bahwa si ayah meletakkan kunci mobil di atas meja. Tapi, ternyata, di atas meja hanya terdapat sebuah Al-Qur'an. Akhirnya, si anak pun marah besar. Sampai-sampai ia meninggalkan rumahnya selama 20 tahun.

Karena dia merasa sudah meninggalkan rumah begitu lama. Akhirnya, dia pulang kembali ke rumah. Begitu ia sampai di rumah, banyak sekali sarang laba-laba yang melapisi rumahnya. 
Lalu ia mengingat-ingat kembali kejadian dulu. Al-Qur'an yang berada di atas meja. Kata para tetangganya, ayahnya sudah meninggal. Ia sangat menyesal. 

Akhirnya, dia membuka Al-Qur'an itu. Ternyata, di dalamnya terdapat kunci mobil dan surat bertuliskan,
"wahai anakku, sebelum kau meminta mobil itu jauh-jauh hari pun ayah sudah membelikannya."
Si anak pun menyesal atas apa yang telah diperbuatnya. Bahwa dia telah berburuksangka pada ayahnya.


Puisi : Semangat Juang

Semangat Juang
Karya : Ika. Rospaharni

Beratus-ratus tahun lamanya
Kita terjajah 
Dijajah bangsa terkenal 
Netherland England Portugis
Nippon pun ikut berkecimpung

Berkobar-kobar membara semangat
Patah semangat tak pernah ada
Gundah gulana takut kalah
Tak kan pernah
Tak kan pernah
Ada kata menyerah

Kucinta Indonesia
Kucinta Batavia
Semangat berkobar-kobar
Kemenangan kan menanti
Di depan mata bangsa Indonesia

Oh, pahlawanku
Selamatkanlah kami

Memar biru di dahimu
Mengeluarkan darah merah
Mengucur deras
Menghadapi lawan-lawan
Dengan penuh perjuangan

Tangan dingin menakutkan
Jangan takut kalah
Walaupun seribu musuh
Walaupun seribu senjata
Dia tak kan menyerah

Biar tak setangguh mereka
Biar tak sekuat mereka
Akan tetap dia hadapi
Sekalipun tangan kosong
Hanya luka yang dia bawa
Karna tangan ternoda, tergoyah, terluka

Walau dia diasingkan
Walau dia disiksa
Tak sekalipun dia menyerah
Walau merintih kesakitan
Dan peluru bundar yang mengarah padanya
Dirinya berani menghadapinya
Demi perjuangan
Bangsa dan negara Indonesia

Semangat juang '45 berkobar
Perjuanganpun tak sia-sia
17 boelan '05
Kita merdeka

Kemerdekaanpun tertulis
Dalam naskah proklamasi
Merdeka!
Merdeka, bangsa Indonesia!


Berkat puisi ciptaan saya ini, saya bisa memenangkan lomba puisi di sekolah (SMPN 06 Bekasi) dan bisa mengikuti lomba puisi se-Bekasi... Senangnya ketemu sama bapak walikota... walaupun nggak juara nggak pa-pa.. Yang penting punya pengalaman....

Wassalam...

Rabu, 06 April 2011

CINTA RASULULLAH

“Manusia tidak jatuh ‘ke dalam’ cinta, dan tidak juga keluar ‘dari cinta’. Tapi manusia tumbuh dan besar dalam cinta”.
Cinta, di banyak waktu dan peristiwa orang selalu berbeda mengartikannya. Tak ada yang salah, tapi tak ada juga yang benar sempurna penafsirannya. Karena cinta selalu berkembang, ia seperti udara yang mengisi ruang kosong. Cinta juga seperti air yang mengalir ke dataran yang lebih rendah.
Tapi ada satu yang bisa kita sepakati bersama tentang cinta. Bahwa cinta, akan membawa sesuatu menjadi lebih baik, membawa kita untuk berbuat lebih sempurna. Mengajarkan pada kita betapa, besar kekuatan yang dihasilkannya. Cinta membuat dunia yang penat dan bising ini terasa indah, paling tidak bisa kita nikmati dengan cinta.
Cinta mengajarkan pada kita, bagaimana caranya harus berlaku jujur dan berkorban, berjuang dan menerima, memberi dan mempertahankan. Teringat kisah Bandung Bondowoso yang tak tanggung-tanggung membangunkan seluruh jin dari tidurnya dan menegakkan seribu candi untuk Lorojonggrang seorang. Sakuriang tak kalah dahsyatnya, diukirnya tanah menjadi sebuah telaga dengan perahu yang megah dalam semalam demi Dayang Sumbi terkasih yang ternyata ibu sendiri. Tajmahal yang indah di India, di setiap jengkal marmer bangunannya terpahat nama kekasih buah hati sang raja juga terbangun karena cinta. Bisa jadi, semua kisah besar dunia, berawal dari cinta.
Cinta adalah kaki-kaki yang melangkah membangun samudera kebaikan. Cinta adalah tangan-tangan yang merajut hamparan permadani kasih sayang. Cinta adalah hati yang selalu berharap dan mewujudkan dunia dan kehidupan yang lebih baik.
Dan Islam tidak saja mengagungkan cinta tapi memberikan contoh kongkrit dalam kehidupan. Lewat kehidupan manusia mulia, Rasulullah tercinta.
Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, meski langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, “Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur’an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku.”
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam.
Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. “Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, jika mungkin.
Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, “Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membukan mata dan bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?”
“Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak di kenang.
“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,” kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
“Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?” Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata jibril. Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
“Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” Tanya Jibril lagi.
“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”
“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: “Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.” Lirih Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril membuang muka.
“Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
“Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi. “Ya Allah, dahsyat niat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.”
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu.”
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telingan ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
Ummatii, ummatii, ummatiii” Dan, pupuslah kembang hidup manusia mulia itu. Kini, mampukah kita mencinta sepertinya?
Sumber : lenterahati

Hadist Cinta

قال رسول الله ص. م.
احبب حبيبك هونا ما عسي ان يكو ن بغيضك يوما ما وابغض بغيضك هونا ما عسي ان يكو ن حبيبك يوما ما
(رواه الترمذي)

Artinya :
Rosulullah Saw, bersabda, Cintailah kekasihmu sewajarnya saja karena bias saja suatu saat nati ia akan menjadi orang yang kamu benci. Bencilah sewajarnya karena bias saja suatu saat nanti ia akan menjadi kekasihmu. (HR. Al-Tirmidzi).

قال رسول الله ص. م.
ان المتحابين لتري غرفهم في الجنة كالكوكب الطالع الشرقي اوالغربي فيقال من هؤلاء فيقال هؤلاء المتحابون في الله عزوجل
(رواه أحمد)

Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar. Lalu ada yang bertanya, “siapa mereka itu?, “mereka itu adalah orang-orang yang mencintai karena Allah ‘Azzawajalla. (HR. Ahmad).

قال رسول الله ص. م.
مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم مثل الجسد اذا الشتكي منه عضو تداعي له سائر الجسد باالسهر والحمي
(رواه مسلم)

Artinya:
Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal rasa saling mencintai, saling mengasihi, saling berkasih sayang adalah seperti satu tubuh yang ketika satu anggota tubuh itu ada yang mengeluh, maka seluruh tubuh meraa mengaduh dengan terus jaga tidak bias tidur dan merasa panas. (HR. Muslim).

قال رسول الله ص. م.
والذي نفسي بيده لاتدخلون الجنة حتي تومنوا ولاتومنوا حتي تحابوااولاادلكم علي شيء اذا فعلتموه تحاببتم افشواالسلام بينكم
(رواه مسلم)
Artinya:
Demi Dzat yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, kalian tidak akan masuk surga sebelum kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sebelum kalian saling mencintai. Tidakkah aku tunjukkan kepada kalian mengenai sesuatu yang ketika kalian melakukannya, maka kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian!. (HR. Muslim).

عن رسول الله ص. م. انه كان يقول في دعائه اللهم ارزقني حبك وحب من ينفعني حبه عندك اللهم مارزقتني ممااحب فاجعله قوة لي فيماتحب اللهم ومازويت عني مما احب فاجعله فراغا لي فيما تحب
(رواه الترمذي)

Artinya:
Dari Rasulullah Saw. yang bersabda dalam satu doanya, “ya Allah, berilah aku rezeki cinta Mu dan cinta orang yang bermanfaat buat ku cintanya di sisiMu. Ya Allah segala yang Engkau rezekikan untukku diantara yang aku cintai, jadikanlah itu sebagai kekuatanku untuk mendapatkan yang Engkau cintai. Ya Allah, apa yang Engkau singkirkan diantara sesuatu yang aku cintai, jadikan itu kebebasan untuku dalam segala hal yang Engkau cintai. (H R. Al-Tirmidi)
Majelis Nurul Mustofa-Alfashola
Majelis Rasulullah

Allāh (Arabالله, Allaah) adalah kata dalam bahasa arab yang merujuk pada nama Tuhan. Perkataan tuhan dalam bahasa arab adalah Ilah sebagaiman dalam dua kalimah sahadah Islam. Kata Alloh ini lebih banyak dikenal sebagai sebutan tuhan oleh penganut agama Islam. Kata ini sendiri di kalangan para penutur bahasa arab, adalah kata yang umum untuk menyebut tuhan["Tuhan" dalam bahasa Arab adalah Ilah], terlepas dari agama mereka, termasuk penganut Yahudi dan Kristen Arab. Konsekuensinya, kata ini digunakan dalam terjemahan kitab suci agama Kristen dan Yahudi yang berbahasa arab, sebagaimana pula terjemahanAlkitab dalah bahasa Indonesia dan Turki.
Kata "Allah" disebutkan lebih dari 2679 kali dalam Al-Qur'an.[1] Sedangkan kata "Tuhan" dalam bahasa Arab adalah Ilah (إله) disebut ulang sebanyak 111 kali dalam bentuk mufrod, ilahainidalam bentuk tatsniyah 2 kali dan aalihah dalam bentuk jama' disebut ulang sebanyak 34 kali.
Sumber : Wikipedia
Majelis Nurul Mustofa
" Yaa Habibana Abdurrahman Segaf"

Minggu, 03 April 2011

20 Hadiah Terindah

1.   Tersenyumlah lebih dulu kepada orang lain yang kita jumpai
2.   Berinisiatif untuk lebih dulu menyapa
3.   Jauhkan diri dari rasa curiga yang berlebihan
4.   Ampuni musuhmu
5.   Jadilah pendamai di antara mereka yang bertikai
6.   Sabarlah saat berhadapan dengan mereka yang sedang marah
7.   Carilah teman-teman yang terlupakan
8.   Hargailah orang lain
9.   Menjadi pendengar yang baik bagi mereka yang sedang bergumul
10. Pakailah segala kelebihanmu untuk mendorong yang kekurangan
11. Berbicaralah dengan ramah kepada orang asing
12. Kurangilah tuntutan terhadap orang lain
13. Jangan ragu untuk meminta maaf
14. Hindari permainan yang mengurangi komunikasi kita dengan sahabat
15. Jauhkan diri dari hiburan yang berpusat pada diri sendiri
16. Doakanlah orang yang menolong anda tatkala anda terluka
17. Doakanlah mereka yang nasibnya tidak sebaik kita
18. Berikanlah semangat kepada mereka yang sedang bergumul
19. Katakanlah hal-hal yang anda anggap positif dari orang-orang di sekelilingmu
20. Sediakan waktu lebih banyak di rumah bersama dengan keluarga

In-team - Doa Seorang Kekasih

Oh Tuhan, seandainya telah Kau catatkan
Dia milikku, tercipta untuk diriku
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan

Ya Allah, ku mohon
Apa yang telah Kau takdirkan
Ku harap dia adalah yang terbaik buatku
Kerana Engkau tahu segala isi hatiku
Pelihara daku dari kemurkaanMu

Ya Tuhanku, yang Maha Pemurah
Beri kekuatan jua harapan
Membina diri yang lesu tak bermaya
Semaikan setulus kasih di jiwa

Ku pasrah kepadaMu
Kurniakanlah aku
Pasangan yang beriman
Bisa menemani aku
Supaya ku dan dia
Dapat melayar bahtera
Ke muara cinta yang Engkau redhai

Ya Tuhanku, yang Maha Pengasih
Engkau sahaja pemeliharaku
Dengarkan rintihan hambaMu ini
Jangan Engkau biarkan ku sendiri

Agarku bisa bahagia
Walau tanpa bersamanya
Gantikanlah yang hilang
Tumbuhkan yang telah patah
Ku inginkan bahagia
Di dunia dan akhirat
PadaMu Tuhan ku mohon segala

Germany and Fatamorgana Love

Tepatnya di tahun lalu sekita bulan Juli pertama kalinya aku mengenal dia. Toni adalah nama panggilannya.
" Hello!" begitu dia menyapaku.
Akupun membalasnya," hello too!!".
" Kann Deutsch??"
" What!! I can't speak Deutsch. Just English, please!!" tapi tetap saja dia tidak bisa ber-Inggris.
Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak tahu. Tanyakan saja pada komputer.
Huuuu, ada ide.. aku ingat. Aku punya seorang teman yang berkuliah mengambil jurusan bahasa Jerman. Aku pun mengirimkan sms untuknya. Aku memintanya untuk mentranslatenya.
Wahh!! Lumayan sekali gratisan. Tapi, karena aku tidak enak terus mengirimkan sms padanya. Jadi aku harus mencari jalan alternatifnya. Apa ya?? Ummhh, translate-tan.
Wow, so wonderful! Thank GOD. I find it. 
Terjemahan itu bermanfaat juga. Walaupun aku hanya punya kamus kecil Jerman sambil belajar-belajar lewat buku dan mencoba berteman dengan orang Jerman lewat facebook.
Lama-kelamaan dia memanggilku "honey". Wanita-wanita Indonesia memang sangat tertarik pada orang bule. Termasuk saya sendiri.
 Aku dan diapun mengungkapkan cinta satu dengan yang lainnya. Namun, hanya melalui dunia maya. Tapi, tidak pa-pa yang penting aku bisa senang. Pacaran jarak jauh tidak membuat dosa. Tidak membuat maksiat. Namun, di awal bulan November dia jarang sekali online. Akupun begitu. Akhirnya, karena kenyataan dan jarak aku dan dia terlalu jauh. Aku hanya bisa menganggapnya teman.
Toni. Nama lengkapnya adalah H. D (hanya inisial), dia adalah seorang Muslim keturunan Albania. Namun, berusaha mencari nafkah di Jerman. Dia senang dengan musik Ilahi. Dia cinta dengan Islam. Namun, ibadahnya belum mampu sempurna karena keadaan di negaranya yang seperti itu. Ia bisa berbahasa Jerman, Italia dan Albania. Ia tidak pandai berbahasa Inggris.
Toni, walaupun kau dan aku jauh kita tetap satu. Satu sebagai saudara. Yaitu, Muslim. Ada pepatah mengatakan "all Muslim are brothers". Jika engkau mencintaiku maka aku akan mencintaimu saudaraku.
Semoga ALLAH akan mengiringi langkah-langkah semua saudaraku. Amin.
Ingat!! Siapapun kita, semua Muslim adalah saudara.
Jerman jauh sekali dari pandanganku dia masih di atas sana. Sulit untuk aku menggapainya. Dan cinta maya itu hanya lewat sebuah facebook. Toni mungkin akan berdampingan dengan wanita Jerman atau Albania bukan denganku.
It's just a dream.

Hanya Sebuah Pertemuan

Dan tibalah saatnya untuk tidak ada kebohongan lagi di antara kita. Engkaupun mengungkapkan rasa itu dan akupun melakukannya. Tapi, kini itu semua hanyalah sebuah pertemuan. Pertemuan dirimu dan diriku saling mengenal. Kini semua hanya tinggal abu. Dan daun-daun kering yang berserakan. Hanya sebuah kesia-siaan. Aku hanyalah manusia yang telah berkorban untuk perasaan, demi seorang Insan Bernama Kekasih. Engkau telah mengkhianati semua janji-janji itu. Dimana janji itu adalah janji yang pertama dan terakhir yang pernah kudengar. Semua itu hanya bisikan saja. Yang telah hilang begitu saja. Dimana kita pernah mengikrarkannya di bawah bulan purnama di bulan Ramadhan.
 Orangtuamu yang begitu tak suka padaku hanya berpura-pura baik di depanku. Maafkan kedua orangtuaku yang tidak lagi bisa bersimpati terhadap keluargamu. Bagaimanapun aku harus melupakannya. Aku harus melupakanmu. Selama-lamanya, dalam hidupku dengan segenap kemampuanku.
Aku yakin di dunia ini pasti akan pengganti dirimu yang lebih baik yang bisa dan mau menerimaku apa adanya. YANG MAHA PENCINTA selalu memberikan CINTANYA kepadaku di setiap nafas dan hidupku.
Hanya sebuah pertemuan yang menyita waktuku. Hanya sebuah percakapan yang menyita waktuku. Waktu yang telah kusisihkan untuk dan denganmu.
Selamat bahagia, selamat menempuh hidup baru. Semoga ALLAH memberkati pilihan kedua orangtuamu. Tidak hanya sakit, tapi, aku hampir berbuat sengit. Namun, hati dan pikiranku masih ingat akan DIA. DIA yang akan mencintaiku selama-lamanya. Hingga, nyawaku memasuki rumah masa depan.



Wassalam

Jumat, 01 April 2011

Episode Cinta di Akhir Hayat Nabi Muhammad

http://blog.al-habib.info/id/episode-cinta-nabi-muhammad-wafat/

Jiwa Yang Hampa

Tak ada satupun jejak-jejak cinta seorang Insan bernama kekasih di hatiku. Sekian lama aku menanti, namun, Tuhan belum bisa memberikan yang terbaik untuk diri ini. Menangis, sepi, dan sendiri......... Itulah kebiasaan-kebiasaan yang kini ada padaku. Setelah berfikir sekian lama..............., untuk apa kebiasaan-kebiasaan yang membawaku ke jurang kesedihan ini aku teruskan?.
TUHAN... ya TUHANku ... ALLAH SWT. YANG MAHA PENCINTA. Hanya kepada DIA-lah aku wajib bersyukur atas apa yang terjadi pada diriku. Sendiri, harus kusyukuri. Sedih, tak 'kan ada lagi dalam hidupku, karena DIA selalu bersamaku, menjagaku dan mengiringi langkahku. Menangis, aku hanya akan menangis untuk dosa-dosa besarku yang telah kubuat, hingga DIA murka kepadaku. YA ALLAH aku yakin ENGKAU akan memaafkanku. YA ALLAH aku yakin ENGKAU akan kembali merangkulku. Aku bukanlah pemilik masa lalu, tapi, aku adalah pemilik masa depan.
Jiwa yang hampa itu tidak akan ada lagi. Karena ENGKAU selalu di sisiku.

Ika Rospaharni