Selasa, 25 Oktober 2011

Teguranku Untuk Si Tukang Siomay

Saat pulang dari tempat kursus bahasa Inggris, aku menghampiri tukang sate keliling dan membelinya. Di samping tukang sate itu ada tukang siomay yang sedang duduk di depan rumah seorang warga. Huh, aku tak tega melihatnya!!
Setahuku orang berdagang ingin laris dagangannya, tapi..., dia malah asyik duduk di samping sepeda yang beranggotakan panci siomay, dan botol-botol bumbu. 
Setelah membeli sate, akupun berniat untuk membeli siomay si abang.
" Bang, beli siomaynya dong!!"
Si abang pun melayaniku.
Sambil melayaniku, aku pun bertanya-tanya padanya," bang, kok malah duduk-duduk di sini sih, gak muter???"
"Abis capek, neng..."
"Oh," jawabku.
Setelah melayaniku," makasih ya, bang. Nih, uangnya!!"
"Iya, neng sama-sama."
Belum jauh aku berjalan si abang membunyikan bell yang digunakan khusus untuk tukang siomay di daerah rawa badung, pengarengan dan sekitarnya. Dan dia telah angkat kaki untuk keliling dan berjualan lagi.
Huh, senangnya! Sedikit teguranku menjadi penyemangat si abang.
Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar